Jumat, 23 Maret 2018

MENGANALISIS BERITA



MENGANALISIS BERITA

Tugas Mata Kuliah Jurnalistik Multimedia
Dosen: Yolanda Presiana Desi, S.IP, MA

Nama   : Shafa Giyan A’yuni
                  NIM    : 01716146259
              Prodi   : MIK (2A)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC” YOGYAKARTA



Zuckerberg Akhirnya Angkat Bicara soal Kebocoran Data Facebook

KOMPAS.com - Perusahaan media sosial terbesar di dunia Facebook tengah didera krisis. Sebanyak 50 juta data penggunanya bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump, untuk kepentingan kampanye pilpres Amerika Serikat. Sang pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg tak langsung merespons skandal tersebut. Ia memilih diam. Setelah didesak banyak pihak, Zuckerberg akhirnya angkat bicara. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, Zuckerberg meminta maaf pada pengguna dan menjanjikan sistem yang lebih aman untuk melindungi privasi data. "Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa, maka kami tidak pantas untuk melayani Anda. Saya telah mencoba memahami dengan tepat apa yang terjadi dan memastikan bagaimana kejadian ini tidak akan terulang lagi," tulis Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip KompasTekno dari NBCNews, Kamis (22/3/2018).
Selain itu dalam pernyataannya, Zuckerberg menyatakan telah mengambil langkah antisipatif agar kasus ini tidak kembali terjadi di kemudian hari. Langkah tersebut salah satunya adalah dengan memberi perhatian lebih serta membatasi akses aplikasi pihak ketiga pada profil pengguna seperti foto maupun alamat e-mail. "Kabar baiknya, kami telah mengambil tindakan penting untuk mencegah hal ini terulang dan itu sudah kami lakukan beberapa tahun lalu. Namun kami membuat kesalahan, dan masih banyak yang harus dilakukan," lanjutnya. Senada dengan Mark Zuckerberg, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg juga mengakui adanya kesalahan dari perusahaan dalam melindungi data pengguna. "Seperti yang dikatakan Mark Zuckerberg, kita tahu bahwa ini adalah pelanggaran besar terhadap kepercayaan masyarakat dan saya sangat menyesal apa yang kami lakukan tidak cukup mampu untuk mengatasinya," tulisnya.
Karena kasus ini, Facebook kini tengah menjadi sorotan publik dan badan hukum. Bahkan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat telah memberi permintaan khusus pada Facebook untuk memberi penjelasan terkait kebocoran serta kemungkinan penggunaan data oleh Cambridge Analytica. "Ini adalah pelanggaran kepercayaan, antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook. Namun ini juga melukai kepercayaan antara Facebook dan masyarakat yang telah membagikan data mereka dengan kami. Kami harus memperbaiki ini," tulis Zuckerberg. Facebook kini tengah menghadapi tekanan serta pertanyaan besar dari berbagai pihak. Bahkan beberapa waktu lalu muncul kabar bahwa parlemen Inggris akan memeriksa Mark Zuckerberg terkait skandal ini. Bukan hanya itu, pendiri Facebook ini pun tengah dilanda kerugian material dalam jumlah yang besar. Setidaknya harta Zuckerberg turun 4,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67,5 triliun dalam sehari. Sementara tekanan ini berlanjut, investor saham khawatir, Facebook akan dijatuhi regulasi lebih berat. Sahamnya pada Senin kemarin terperosok sampai 6,8 persen, dan memangkas kekayaan Zuckerberg menjadi 70,4 miliar dolar AS.

NEWS VALUE
1.        Significance (Penting tidaknya sebuah berita)
Berita tersebut sangat penting mengingat ada 2,1 M pengguna facebook yang tersebar di seluruh dunia pada tahun 2018 ini.
2.        Timelines (Kebaruan berita)
Berita tersebut dipublish pada hari Kamis, 22 Maret 2018 dan menjadi perbincangan di seluruh dunia.


3.        Proximity (Kedekatan)
Berita tersebut hangat dibicarakan para pengguna Facebook karena mereka khawatir bahwa dengan data-data mereka nantinya juga akan bocor.
4.        Magnitude (Dampak)
Berita tersebut berpengaruh besar terhadap para pengguna Facebook. Dengan munculnya berita tersebut, para pengguna Facebook menjadi was-was mengenai data-data mereka di Facebook. Bahkan tagar #deletefacebook sampai booming, terutama di kalangan masyarakat Indonesia sebagai pengguna Facebook.
5.        Prominence (Keterkenalan)
Berita ini terkenal sampai penjuru dunia, bahkan Facebook sampai menjadi sorotan publik dan badan hukum karena Facebook sendiri merupakan media sosial yang booming dan mempunyai pengguna yang terbilang banyak.
6.        Human Interest
Berita tersebut menggugah para pengguna Facebook di seluruh dunia, terutama saya yang juga menggunakan Facebook. Para pengguna Facebook, termasuk saya tentunya akan menjadi was-was serta ikut merasakan kesal atas data yang bocor hanya demi kepentingan pilpres di Amerika Serikat.
7.        Conflict
Masalah yang terjadi adalah bahwa 50 juta data pengguna Facebook bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump, untuk kepentingan kampanye pilpres Amerika Serikat. Hal tersebut tentunya menimbulkan kontroversi di seluruh penjuru dunia.

UNSUR-UNSUR BERITA
1.        What (Apa yang dibahas dalam berita tersebut?)
50 juta data pengguna Facebook bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump, untuk kepentingan kampanye pilpres Amerika Serikat.
2.        Who (Siapa pihak yang bersangkutan dengan hal tersebu?)
Pihak yang bersangkutan adalah Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump. Where (Di mana hal tersebut terjadi?)
Di penjuru dunia.
3.        When (Sejak kapan hal tersebut terjadi?)
Sejak adanya pilpres di Amerika Serikat.
4.        Why (Mengapa hal tersebut bisa terjadi?)
Karena adanya kesalahan dari perusahaan Facebook dalam melindungi data pengguna sehingga keamanan Facebook kurang yang mengakibatkan data-data pengguna Facebook bocor.
5.        How (Bagaimana cara Facebook untuk mengatasi hal tersebut?)
Mereka akan mengambil langkah antisipatif agar kasus ini tidak kembali terjadi di kemudian hari. Langkah tersebut salah satunya adalah dengan memberi perhatian lebih serta membatasi akses aplikasi pihak ketiga pada profil pengguna seperti foto maupun alamat e-mail.
6.        So what
Para pengguna Facebook harus berhati-hati dalam memberikan informasi data pribadi mereka ke dalam situs jejaring sosial, karena ditakutkan bahwa situs yang dimasuki tersebut adalah situs yang dibuat oleh pihak ketiga untuk melakukan kecurangan.

Membuat Container (CT) dan Virtual Machine (VM) pada Proxmox Sebelum melangkah jauh pada tahap pembuatan Container (CT) dan Virtual...