Nama : Shafa Giyan A.
NIM : 01716146259
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
Lembaga penyiaran
publik pertama milik pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 24 Agustus
1962 ini merupakan lembaga penyiaran yang siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Televisi Nasional Republik Indonesia (TVRI) yang mengudara di Jakarta dan
Starvision Plus menayangkan siaran perdananya yaitu Upacara Peringatan Hari
Kemerdekaan Indonesia ke-17 kala itu. Tak hanya itu, TVRI juga meliput Asian Games
yang diselenggarakan di Jakarta. Lembaga penyiaran publik ini mengemban tugas sebagai televisi yang
mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang
berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat, serta sebagai
perekat sosial.
Televisi Nasional Republik Indonesia yang kantor pusatnya berada di Jl. Gerbang Pemuda, Senayan,
Jakarta ini memiliki stasiun relay dan stasiun daerah di sejumlah kota di
Indonesia. TVRI ini melakukan siaran dengan menggunakan dua sistem, yaitu VHF dan UHF. Sistem ini digunakan setelah stasiun pemancar Gunung Tela Bogor selesai dibangun pada tanggal 18 Mei 2002
dengan kekuatan 80 Kw. TVRI Pusat yang ada di Jakarta setiap hari melakukan siaran selama
19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB dengan substansi acara
bersifat informatif, edukatif, dan menghibur.
TVRI ini memiliki
perjalanan yang panjang untuk bisa bertahan sampai ke masa ini, dimana
persaingan semakin ketat mengingat banyaknya stasiun swasta yang tingkat
kepopulerannya lebih unggul. Awal rintisan TVRI tahun 1964 adalah dengan
dibangunnya stasiun penyiaran daerah dimulai dengan TVRI stasiun Yogyakarta,
yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujungpandang
(Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan. Menginjak tahun 1977, secara
bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun Produksi Keliling
(SPK) yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah-daerah
di Indonesia, yaitu:
- SPK Jayapura
- SPK Ambon
- SPK Kupang
- SPK Malang
- SPK Semarang
- SPK Bandung
- SPK Banjarmasin
- SPK Pontianak
- SPK Banda Aceh
- SPK Jambi
- SPK Padang
- SPK Lampung
Pada saat orde baru
yaitu pada tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi
dan tata kerja Departemen Penerangan. Sebagai alat komunikasi pemerintah, tugas
TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat
dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua
jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha
Pemerintah. Pada tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan
siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan
Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, dan manajemen yang diterapkan
yaitu manajemen perkantoran/birokrasi. Manajemen perkantoran adalah pengarahan
menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor untuk
mencapai tujuan dengan cara yang seefisien mungkin. Dalam hal ini, TVRI
memiliki peranan yang penting, karena sebagai manajemen perkantoran, TVRI
dapat dikatakan sebagai kekuatan yang tidak terlihat yang tugasnya
merencanakan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan 6M, serta mengarahkan dan
mengawasi sesuai dengan tujuan pembinaan serta tujuan organisasi agar
tercapai.
Sejak 16 November
1998 pada era reformasi, TVRI memperkenalkan siaran pagi Senin-Sabtu pada pukul
05.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, TVRI siaran pagi di luar hari
Minggu khusus hari libur nasional dan acara kenegaraan. Bulan Juni 2000,
diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2000 tentang perubahan status
TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan). Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai
lembaga penyiaran publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 dimana disebutkan TVRI berbentuk Persero atau PT.
Sehubungan dengan disebutkannya bahwa TVRI adalah Persero, TVRI kini tengah melakukan konsolidasi, restrukturisasi, serta pembenahan
di bidang marketing dan programming. Selain itu, TVRI juga melakukan pengembangan sumber
daya manusianya untuk menjadi lebih baik dan agar tak mengacu pada Perjan lagi. Hal
tersebut tentunya tak lepas dari visi dan misi TVRI. Visi dan misi TVRI adalah
sebagai berikut:
Visi:
-
Terwujudnya
TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa.
-
Adapun maksud
dari visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor utama penyiaran dalam
menyediakan dan mengisi ruang publik, serta berperan dalam merekatkan dan
mempersatukan semua elemen bangsa.
Misi:
- Menyelenggarakan
siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral, berimbang, sehat,
dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam
keberagaman
-
Menyelenggarakan
layanan siaran multiplatform yang berkualitas dan berdaya saing
-
Menyelenggarakan
tata kelola lembaga yang modern, transparan, dan akuntabel
-
Menyelenggarakan
pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik
-
Menyelenggarakan
pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan pelayanan publik dan
kesejahteraan pegawai
Dengan
berkembangnya TVRI yang semakin maju tentunya tak lepas dari pengaruh manajemen
yang juga semakin baik. Karena sebuah kesuksesan dan keberhasilan juga didukung
oleh manajemen yang baik. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efisien (Ricky A. Griffin). Televisi Republik
Indonesia ini tak mau ketinggalan jaman, mengingat sekarang adalah jaman globalisasi dimana semua hal sudah canggih dan berhubungan dengan internet. Untuk mengikuti jaman tersebut, TVRI juga ikut berkecimpung dan eksis di dunia online. Mereka
memiliki website yang bisa diakses di www.tvri.co.id. Dalam website tersebut kita
bisa melihat siaran TVRI yang berlangsung dengan cara streaming dan
mengandalkan kuota internet. Pengumuman-pengumuman dan juga event menarik sudah
lengkap disajikan di web TVRI. Cara TVRI bertahan di era ini bisa dibilang
unik, mereka tetap mempertahankan siaran-siaran informatif dan edukatifnya. Meskipun
kalah saing dengan sinetron-sinetron yang sedang booming, TVRI tetap berjaya dan
tetap berada di hati masyarakat Indonesia.